• Berita
  • Pemkot Bandung Menghadapi Masalah Penganggur Usia Produktif

Pemkot Bandung Menghadapi Masalah Penganggur Usia Produktif

Pemkot Bandung akan memberi stimulus dengan menganggarkan kebutuhan kegiatan positif pada kecamatan. Ini dilakukan untuk menghadapi tantangan bonus demografi.

Jembatan layang Pasupati di antara permukiman padat dan proyek rumah deret Tamansari di Bandung, Rabu (23/2/2022). Bandung menghadapi tantangan bonus demografi berupa tingginya jumlah penduduk usia produktif. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana25 April 2022


BandungBergerak.idJumlah penduduk Kota Bandung terus meningkat setiap tahunnya. Dokumen Bandung dalam Angka 2022 menyatakan penduduk Kota Bandung mengalami pertumbuhan sebesar 0,45 persen, yang didominasi usia produktif atau angkatan kerja. Namun di bidang ketenagakerjaan, Kota Bandung memiliki angka pengangguran yang tidak sedikit.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sekitar 70,52 persen penduduk Kota Bandung merupakan kelompok usia produktif (15-64 tahun). Dari angka ini terlihat tingginya bonus demografi yang dimiliki Kota Bandung jika bisa mengoptimalkan potensi para pemudanya.

Menghadapi tantangan bonus demografi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memberi stimulus dengan menganggarkan kebutuhan kegiatan positif untuk para Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK).

"Energi pemuda di Kota Bandung ini sangat luar biasa. Maka dari itu, kami akan memberikan stimulus anggaran untuk setiap DPK," ungkap Wali Kota Bandung, Yana Mulyana dalam acara Ramadan Gathering Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) dan DPK se-Kota Bandung, dalam siaran pers, Minggu (24/4/2022).

Yana Mulyana berharap, dengan dukungan yang diberikan Pemkot Bandung, bisa mendongkrak peran para pemuda untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ia berharap organisasi-organisasi pemuda bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Pasar Kekinian The Hallway Space Menyambut Momen Hari Buku Sedunia
Menghapus Rajah di Sudut Masjid Al Lathiif
Mengundang Banjir dari Menyusutnya Sawah Gedebage

Angka Pengangguran

Tantangan Pemkot Bandung di bidang ketenagakerjaan ialah mengatasi angka pengangguran terbuka yang menurut BPS pada 2021 mencapai 11,46 persen dari total penduduk Kota Bandung sebesar 2.452.943 jiwa.

”Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Bandung tahun 2021 sebesar 11,46 persen. Ini berarti bahwa dari 100 penduduk yang termasuk angkatan kerja 11 orang di antaranya adalah pencari kerja (pengangguran),” demikian laporan Bandung dalam Angka 2022 yang dirilis BPS Kota Bandung.

Dari dokumen tersebut dapat dilihat bahwa Bandung menghadapi bonus demografi dengan tingginya penduduk berusia produktif. Dari kelompok umur, penduduk Bandung didominasi usia 0 - 60 tahun dengan jumlah di atas 100 ribu jiwa. Penduduk Kota Bandung paling banyak di usia 25-29 tahun, yakni 199.275 jiwa terdiri dari laki-laki 101.090 jiwa dan perempuan 98.185 jiwa.

Tingkat partisipasi angkatan kerja Kota Bandung sebesar 65,31 persen. Ini berarti bahwa dari 100 penduduk usia 15 tahun ke atas terdapat 65 orang yang termasuk angkatan kerja. Mereka dikelompokkan dalam sektor pertanian (7.819 laki-laki dan 1.224 perempuan), manufaktur (83.738 perempuan dan 184.721 laki-laki), dan sektor jasa paling mendominasi (539.698 laki-laki dan 368.423 perempuan).

Nina Minawati Muhaemin dari Magister Ilmu Pemerintahan Unpad mengatakan, bonus demografi datang dengan dua kemungkinan, yakni sebagai peluang atau sebagai ancaman.

“Keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi dapat membantu suatu negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonominya, sebaliknya, kegagalan dalam mempersiapkan bonus demografi pada akhirnya justru dapat menjadikan bonus demografi sebagai bencana demografi,” kata Nina, dikutip dari jurnal ilmiah “Bonus Demografi Jawa Barat Dan Perencanaan Pembangunan Daerah: Sudah Siapkah Jawa Barat?”.

Bencana demografi terjadi manakala negara ataupun pemerintah kota gagal memanfaatkan bonus demografi, misalnya tidak mampu menyediakan lapangan kerja yang akhirnya akan menimbulkan kemiskinan. Inilah tantangan yang dihadapi Pemkot Bandung.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//