• Kampus
  • Vaksinasi Covid-19 Masih Banyak Ditolak, Mahasiswa UPI Ciptakan Aplikasi dengan Pendekatan Kearifan Lokal

Vaksinasi Covid-19 Masih Banyak Ditolak, Mahasiswa UPI Ciptakan Aplikasi dengan Pendekatan Kearifan Lokal

Masih banyak masyarakat yang termakan hoaks sehingga menolak vaksinasi Covid-19.

Aplikasi Randai buatan mahasiswa UPI sebagai media edukasi tentang vaksinasi Covid-19. (Dok. UPI, 2021)

Penulis Iman Herdiana3 September 2021


BandungBergerak.idTim Program Kreativitas Mahasiswa - Penelitian Sosial Humaniora (PKM-RSH) Universitas Pendidikan Indonesia mengembangkan aplikasi edukasi vaksin berbasis kearifan lokal bagi masyarakat Sumatera Barat bernama Randai. Inovasi ini dilatarbelakangi masih tingginya penolakan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19.

Aplikasi Randai dibuat berdasarkan hasil penelitian tim sebagai jawaban akan persoalan vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat. Ketua tim, Rizqi Abdul Azis mengatakan, rendahnya tingkat penerimaan vaksinasi mendasari timnya untuk menggagas inovasi berupa aplikasi yang sarat akan edukasi berbasis kebudayaan lokal.

“Hasil riset kami di lapangan menunjukkan bahwa vaksinasi masih menjadi persoalan yang serius di Sumatera Barat. Terlebih beberapa survei sebelumnya membuktikan Sumatera Barat masuk ke dalam provinsi dengan tingkat penerimaan vaksin Covid-19 yang sangat rendah di Indonesia,” ujar mahasiswa Ilmu Komunikasi UPI tersebut, mengutip laman resmi UPI, Jumat (3/9/2021).

Di sisi lain, lanjut Rizqi Abdul Azis, masyarakat Sumatera Barat merupakan masyarakat yang kaya akan kultur dan religius. Hal ini mendorong tim untuk menghadirkan platform digital yang bersahabat bagi masyarakat dengan mengadaptasi simbol-simbol dan bentuk yang biasa masyarakat jumpai.

“Akhirnya terciptalah ide untuk membuat aplikasi bernama Randai,” tambahnya.

Selain Rizqi Abdul Azis, Tim UPI ini terdiri dari Renanda Dwina Putri (Ilmu Komunikasi 2018), Ernawati (Sosiologi 2018), Sania Majida (Ilmu Komunikasi 2018), dan Ghifary Azmiy Waliy (Ilmu Komunikasi 2018). Tim berhasil lolos pendanaan PKM dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud RI untuk menciptakan inovasi tersebut.

Sebelumnya Tim PKM-RSH UPI melakukan penelitian berjudul “Intercultural Competence Components Model: Kompetensi Komunikasi Lintas Budaya Dokter dalam Menghadapi Penolakan Vaksin di Sumatera Barat”, yang mengungkapkan masih banyak penolakan vaksin Covid-19 yang terjadi di Sumatera Barat.

Kebanyakan penolak vaksin beralawan ketidakpercayaan pada vaksin karena kabar miring yang beredar di media sosial. Oleh karenanya sebagai salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, Rizqi dan tim membuat aplikasi yang berisi informasi akurat mengenai vaksin dengan tujuan mengedukasi masyarakat di Sumatera Barat.

Aplikasi Randai atau “Rang Awak Pandai” memiliki arti “orang kita pandai-pandai”. Secara historis, nama Randai merupakan tarian tradisional dari Sumatera Barat yang pada zaman dahulu digunakan sebagai media untuk menyampaikan kabar pada masyarakat.

Randai akan menjadi aplikasi edukasi dan layanan vaksin pertama bagi masyarakat Sumatera Barat berbahasa Minang atau Indonesia. Aplikasi Randai dilengkapi berbagai fitur, termasuk fitur konsultasi chat dan live discussion dengan dokter daerah setempat yang diperlukan untuk mendapatkan informasi seputar vaksin Covid-19.

Baca Juga: Mahasiswa S3 Unpas Berikan Vaksin Covid-19 Gratis, Mahasiswa Unpad Terjun Jadi Relawan Vaksinasi
Layanan Vaksinasi Covid-19 Unpar untuk Masyarakat
Jangkauan Vaksinasi Covid-19 pada Anak di Bandung masih sangat Rendah
Selain Beasiswa BNI, Itenas Bandung Menyediakan Beragam Beasiswa untuk Mahasiswanya
Relawan Mahasiswa Bantu Nakes Vaksinasi Covid-19 di Itenas

Selain itu, fitur cek lokasi menjadi fitur unggulan dalam mencari lokasi vaksinasi dengan mempertimbangkan jarak untuk memudahkan pengguna mencapai lokasi vaksinasi terdekat dari rumah. Fitur ini akan diintergrasikan dengan Google Maps dan situs pedulilindungi untuk pendaftaran vaksin melalui kerja sama dengan pemerintah provinsi Sumatera Barat.

Rizqi berharap aplikasi ini turut membantu masyarakat dalam memahami vaksin dan Covid-19. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur anti-hoax yang akan membantu masyarakat ketika ingin mengetahui kebenaran dari informasi yang ia dapatkan.

Selain edukasi, aplikasi Randai mendukung penuh program vaksinasi nasional yang sedang diadakan oleh pemerintah dalam upaya mengendalikan pandemi Covid-19. Meskipun begitu, pengembangan aplikasi ini juga masih membutuhkan banyak masukan dari berbagai elemen masyarakat sebagai upaya penyempurnaan dari karya yang telah dibuat.

“Pengembangan aplikasi ini merupakan buah karya dari tim kami untuk masyarakat Sumatera Barat. Semoga semua pihak dapat terlibat dalam pengembangannya tidak hanya kami, tapi berbagai elemen masyarakat yang lain,” pungkasnya.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//