Kesaksian Warga Perempuan Sukahaji Ketika Kekerasan Konflik Tanah Menimpa Mereka
Penulis Yopi Muharam23 April 2025
Kekerasan terjadi ketika warga perempuan Sukahaji meminta kepada sekelompok pria untuk menghentikan pemagaran lahan bekas kebakaran.
Seandainya Kartini Masih Hidup di Tengah Maraknya Kasus Femisida di Tanah Air
Penulis Foggy FF22 April 2025
Kartini tak hanya memberikan kita inspirasi untuk mendobrak batasan sosial, tapi juga untuk berjuang agar perempuan memiliki kebebasan untuk hidup tanpa rasa takut.
Edukasi Seks adalah Langkah Dasar untuk Melindungi Pekerja Migran
Penulis Aubrey Kandelila Fanani 21 April 2025
Masalah pekerja migran adalah masalah perempuan, masalah relasi kuasa, masalah kelas, dan juga masalah transnasional.
Hari Kartini: Lebih dari Sekadar Kebaya, Saatnya Perempuan Bersuara
Penulis Fathan Muslimin Alhaq21 April 2025
Saatnya menjadikan Kartini sebagai simbol perlawanan terhadap segala bentuk pembungkaman perempuan. Mengenangnya tidak cukup dengan busana dan puisi.
Sekecil-kecilnya Perlawanan adalah Perlawanan: Diam Berdiri Membawa Payung Hitam, Menangis atau Berteriak, Semua Politik Perlawanan Perempuan!
Penulis Kalis Mardiasih16 April 2025
Maka kita mesti kembali memulai mencintai yang kecil. Kelompok membaca kecil, perpus-perpus jalanan yang kecil tapi dikenali dan menyapa rakyat.
Dukungan Perempuan Warga Sukahaji Menggugat Pemagaran Kampung di PN Bandung
Penulis Tim Redaksi12 April 2025
Perempuan warga Sukahaji menjadi salah satu pihak yang berdiri paling depan menolak pemagaran. Mereka juga mengawal proses gugatan di PN Bandung.
AKU DAN BUKU-BUKU PRAM #14: Mengapa Harus Kartini
Penulis Aldy Istanzia Wiguna26 Maret 2025
Kartini dan Pramoedya Ananta Toer adalah prosa perlawanan itu sendiri. Keduanya melawan dengan kertas dan pena.
Kesaksian Perempuan di Tengah Aksi Menolak RUU TNI, Tim Medis di Bandung Mencatat Puluhan Korban Luka-luka
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah26 Maret 2025
Aksi menolak UU TNI di Bandung berlangsung sampai dini hari. Tim medis dari sejumlah kampus di Bandung sibuk menangani korban luka-luka.
Pergi sebagai Buruh Pemetik Teh, Pulang sebagai Buruh Domestik
Penulis Yusuf Septian20 Maret 2025
Buruh perempuan pemetik teh harus memikul beban ganda, menjadi pencari nafkah sekaligus buruh domestik. Namun mereka tetap terpinggirkan karena mereka perempuan.
Perempuan dan Literasi, Memerah Makna Surat dari Tokoh Wanita Berpengaruh di Toko Buku Pelagia
Penulis Audrey Kayla Fachruddin13 Maret 2025
Di masa lalu surat begitu populer sebagai medium personal maupun literasi. Lima tokoh perempuan dunia menulis surat yang isinya masih relevan sampai sekarang.
