-
Penulis
Wahyu Eka Styawan
Ilustrasi anak dan penggusuran. (Ilustrasi: Bawana Helga Firmansyah/BandungBergerak.id)Mengenang Salim Kancil untuk Melanjutkan Perjuangannya
PENULIS Wahyu Eka Styawan 30 September 2024
Perjuangan Salim Kancil melawan bahaya tambang di pesisir bagi lingkungan adalah perjuangan mempertahankan ruang hidup dan kehidupan.
Proyek Strategis Nasional Surabaya Waterfront Land untuk Siapa?
Penulis Wahyu Eka Styawan8 Agustus 2024
Pemerintah mengumumkan Surabaya Waterfront Land (SWL) menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Mengancam kawasan pesisir Surabaya dan menambah kerusakan lingkungan.
Membaca Pola Pemberian Izin Tambang Pada Ormas Keagamaan Secara Politis
Penulis Wahyu Eka Styawan20 Juni 2024
Kemunculan konsesi izin tambang berbentuk IUPK dapat dibaca sebagai upaya kelompok berkuasa untuk mempertahankan serta memperluas pengaruhnya dalam kekuasaan.
Menyuarakan Pencemaran Lingkungan Dikriminalisasi, Kisah Pilu dari Karimun Jawa
Penulis Wahyu Eka Styawan15 Februari 2024
Sudah terang bahwa tambak udang di kawasan Taman Nasional Karimun Jawa itu ilegal. Empat warga Karimun Jawa yang menyuarakannya dikriminalisasi menggunakan UU ITE.
Narasi Inkonsisten dalam Film Dokumenter “Barang Panas”
Penulis Wahyu Eka Styawan2 Januari 2024
Narasi film “Barang Panas” besutan Dandhy Laksono dan Farid Gaban bersama Tim Ekspedisi Indonesia Baru menyakiti perjuangan masyarakat terdampak dan penolak PLTPB.
Mendekonstruksi Heroisme Militeristik, Pahlawan adalah Penjaga Ruang Hidup
Penulis Wahyu Eka Styawan16 November 2023
Kepahlawanan bukan narasi heroisme, tetapi sebuah pengamalan nilai serta tindakan untuk menjaga ruang hidup dan kemanusiaan.
Mengurai Kebakaran Hutan di Bromo dan Rekomendasi
Penulis Wahyu Eka Styawan17 September 2023
Kebakaran hebat di Gunung Bromo tak bisa dilepaskan dari konsekuensi membuka penuh gunung untuk faktor ekonomi dengan bertumpu pada wisata berbasis turisme masal.
Satu Abad NU, Menagih Keberpihakan Organisasi Pada Rakyat
Penulis Wahyu Eka Styawan13 Februari 2023
Peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dirayakan sangat meriah. Namun dibalik itu ada cerita pahit jamahnya di Desa Wadas dan Pakel menghadapi konflik agraria.