• Penulis

    Fathan Muslimin Alhaq

Soeharto, Presiden kedua RI, dalam film Exile tentang tragedi 1965 di SMA Negeri 3 Bandung, Selasa, 10 September 2024. (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak)

Cacat Gelar Pahlawan Soeharto

PENULIS Fathan Muslimin Alhaq 10 November 2025

Memberi gelar pahlawan kepada Soeharto bukanlah tindakan menghargai sejarah, melainkan mengubur luka sejarah dengan batu nisan yang bertuliskan “lupa”.

Dualisme Organisasi Mahasiswa: Cermin Retak Nalar Kolektif Kampus

Penulis Fathan Muslimin Alhaq31 Oktober 2025

Dualisme organisasi mahasiswa adalah alarm keras bahwa demokrasi kampus sedang butuh reorientasi nilai.

Anak Muda Bisa Apa?

Penulis Fathan Muslimin Alhaq29 Oktober 2025

Anak muda sering diukur dari pencapaian instan, bukan proses panjang. Ketika gagal, dicemooh sebagai tidak konsisten. Ketika sukses, dicurigai karena “terlalu muda”.

Reformasi TNI di Persimpangan Jalan

Penulis Fathan Muslimin Alhaq16 Oktober 2025

Reformasi TNI adalah proses berkelanjutan yang menuntut evaluasi dan komitmen politik dari seluruh elemen bangsa.

Menakar Makan Bergizi Gratis sebagai Solusi Konkret Masalah Gizi Anak Indonesia

Penulis Fathan Muslimin Alhaq3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis berpotensi gagal, jika dibiarkan berjalan dengan pola "trial and error" serta mengabaikan pengawasan, transparansi, dan kualitas.

Gugatan LMID Atas UU Sisdiknas, Menuntut Pendidikan Gratis Semua Jenjang

Penulis Fathan Muslimin Alhaq14 Juli 2025

LMID menuntut perubahan paradigma pendidikan dari yang elitis menjadi kolektif dan berkeadilan.

Esensi Pendidikan Gratis yang Inklusif

Penulis Fathan Muslimin Alhaq9 Juli 2025

Negara membatasi hak pendidikan gratis berdasarkan umur. Menutup pintu bagi ribuan warga yang ingin melanjutkan sekolah di usia dewasa atau remaja putus sekolah.

Bahaya Pasifnya Masyarakat Kelas Menengah Terhadap Demokrasi

Penulis Fathan Muslimin Alhaq6 Mei 2025

Kelas menengah sering kali menjadi penonton dalam panggung demokrasi yang menuntut partisipasi aktif warga. Ketika mereka abai, maka demokrasi bisa mati pelan-pelan.

Hari Kartini: Lebih dari Sekadar Kebaya, Saatnya Perempuan Bersuara

Penulis Fathan Muslimin Alhaq21 April 2025

Saatnya menjadikan Kartini sebagai simbol perlawanan terhadap segala bentuk pembungkaman perempuan. Mengenangnya tidak cukup dengan busana dan puisi.

Hukum yang Tak lagi Sakral

Penulis Fathan Muslimin Alhaq18 April 2025

Selama sistem hukum masih lemah dan korupsi tetap menjadi bagian dari budaya, keadilan akan terus menjadi ilusi.

Lihat Semua
image
//