CERITA ORANG BANDUNG #75: Dede Mahmud Setia dengan Mesin Tik
Penulis Prima Mulia26 Agustus 2024
Dede Mahmud mengalami masa-masa keemasan era mesin tik, teknologi paling canggih di zamannya, sebelum tergilas komputer. Sampai sekarang Dede tetap bertahan.
Ngabaraga, Melihat Kontrasnya Kehidupan di Braga
Penulis Dzoulfiqar Gani28 November 2022
Kawasan Braga tidak hanya menyimpan bangunan “vintage” khas Eropa dan ingar pertokoan. Ada perkampungan padat di gang-gang sempit di belakangnya.
NGALEUT BANDUNG: Cinta Buah Kawista dalam Cerita Haji Sanusi
Penulis Alex Ari12 Juli 2022
Inggit Garnasih dan H. Sanusi sepakat menawarkan kepada H. O. S. Tjokoroaminoto untuk menerima Sukarno mondok di rumahnya di Kebonjati.
Mengenang Faiq yang Dua Bulan Lalu Tenggelam di Cikapundung
Penulis Emi La Palau16 Juni 2022
Faiq, bocah 11 tahun, kehilangan nyawa akibat tenggelam di Cikapundung dua bulan lalu. Tragedi yang mestinya menggugah kepedulian orang tentang lingkungan sungai.
BUKU BANDUNG #41: Bandoeng Waktoe Itoe
Penulis Hernadi Tanzil29 Mei 2022
Buku Bandoeng Waktoe Itoe dimulai dengan bab Bandung sebelum Bandung. Kemudian bab Tatar Ukur dan Dipati Ukur.
Krisis Sungai dan Air Bersih Kota Bandung dalam Video Animasi
Penulis Emi La Palau14 Mei 2022
Proyek video animasi AkanMengalir Digital Art Exhibition ini mengajak pengunjung berinteraksi untuk menjaga sungai dan air bersih.
Setelah Membongkar Rumahnya Sendiri, Warga Gumuruh Kebingungan Membayar Kontrakan
Penulis Reza Khoerul Iman14 Maret 2022
Pemkot Bandung melakukan penertiban warga yang tinggal di bantaran Sungai Cikapundung Kolot, Kelurahan Gumuruh. Warga harus membongkar sendiri rumah mereka.
Warga di Pinggiran Sungai Cikapundung Kolot Berharap Pendekatan Humanis dari Pemkot Bandung
Penulis Iman Herdiana5 Maret 2022
Ada 83 kepala keluarga yang menempati 20 rumah di bantaran kali Cikapundung Kolot. Mereka terancam kehilangan rumah karena program penataan sungai.
RIWAYAT JALAN DI KOTA BANDUNG (12): Lembah Cikapundung dan Pemandangan ke Gunung
Penulis Atep Kurnia27 Februari 2022
Di Bandung terdapat jalan dengan nama-nama berdasarkan khazanah legenda Sunda. Misalnya, Jalan Munding Laya, Lebak Siliwangi, dan sebagainya. Bagaimana ini bermula?