Main-Mind di Museum: Pertunjukan Inklusif Berbasis Teater Museum

Penulis Dini Putri13 Februari 2023

Jalan Teater Indonesia menggelar pertunjukan interaktif teater museum Finding Gablo. Penonton belajar pada kisah sejarah fosil Gajah Blora di Museum Geologi Bandung.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #2: Usulan Pembangunan Laboratorium dan Museum Geologi Tahun 1926-1927

Penulis Atep Kurnia25 Juli 2022

Departement van Gouvernementsbedrijven (kini Gedung Sate), pernah menjadi kantor Dienst van den Mijnbouw (jawatan pertambangan). 

Menelusuri Misteri Urban Legend di Museum Pos Indonesia

Penulis Husni Rachmayani Nur Ilahi27 Agustus 2024

Museum Pos sudah ada sejak tahun 1931 di atas bangunan lama yang berdiri tahun 1921. Sempat terbengkalai dan kembali dibuka pada tahun 1980-an.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #10: Temuan-Temuan G.H.R. Von Koenigswald

Penulis Atep Kurnia19 September 2022

Di Bandung terdapat tinggalan yang tua usianya, yaitu dari zaman Neolitik, berupa kapak batu atau gigi gledek. Di sekitar Dago temuan ini berupa serpih batu hitam.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #1: Jawatan Pertambangan Pindah ke Bandung Tahun 1924

Penulis Atep Kurnia18 Juli 2022

Gubernur jenderal menyetujui agar kantor pusat jawatan pertambangan (Badan Geologi) dipindahkan dari Weltevreden, Batavia, ke Bandung, sejak 1 Juli 1924.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #17: Panduan Singkat Van Bemmelen

Penulis Atep Kurnia16 November 2022

Selama zaman Jepang, R.W. van Bemmelen dan keluarganya ditahan di kamp Bandung. Dokumen dan naskah sintesis geologi Hindia Belanda dititipkan kepada mantri geologi.

Sebuah Kamar, Sebuah Museum Kecil untuk Hafidin Royan

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah4 Maret 2024

Kamar tidur Rafidin Royan dijadikan semacam museum kecil pengingat jejak sang pejuang reformasi yang gugur dalam Tragedi Trisakti. Almarhum ayahanda yang membuatnya.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #8: Koleksi Dubois Seharusnya Disimpan di Bandung

Penulis Atep Kurnia5 September 2022

Seandainya koleksi Dubois disimpan di Bandung, bisa jadi punya kesempatan untuk membandingkan dan menghubungkan antara koleksi lama dan bahan berlimpah lainnya.

MEMORABILIA BUKU (31): Bertumbuk Bertumbuk Bertumbuh: Memperingati 11 Tahun Sahabat Museum KAA

Penulis Deni Rachman13 Februari 2022

SMKAA menjadi wadah publik dalam agenda diplomasi publik. Landasan historis dari SMKAA diembuskan dari Semangat Bandung.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #15: Kaji Banding Irene Crespin

Penulis Atep Kurnia2 November 2022

Kenangan Crespin ke Bandung diabadikan dalam dua buku catatan pribadinya. Peralatan ilmiah di Museum Geologi disebut sangat modern.

Museum Barli yang Merawat Seni

Penulis Ayu Lorena10 Juli 2023

Museum Barli menyimpan karya-karya ilustrator, dosen, sekaligus pelukis Barli Sasmitawinata. Pengunjung bisa ikut menyimpan karyanya di museum ini.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #6: Mengubur Kepala Kerbau untuk Peresmian Tanggal 7 September 1929

Penulis Atep Kurnia23 Agustus 2022

Peresmian Museum Geologi Bandung ditandai dengan mengubur kepala kerbau. Berdasarkan tradisi, demi menghalau makhluk-makhluk jahat.

Museum KAA mulai Buka setelah Lama Ditutup Pagebluk

Penulis Awla Rajul23 Oktober 2021

Untuk berkunjung ke Museum KAA, pengunjung harus melakukan reservasi dan memenuhi sejumlah persyaratan terkait protokol kesehatan.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #13: Seiya Sekata dengan Bandoeng Vooruit

Penulis Atep Kurnia15 Oktober 2022

Hasil kerja Bandoeng Vooruit antara lain pembuatan jalan ke kawah Gunung Tangkuban Parahu dan Gunung Papandayan.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #4: Tentang Tanggal 16 Mei 1929

Penulis Atep Kurnia8 Agustus 2022

Pembangunan Geologisch Laboratorium, termasuk Geologisch Museum (kini Museum Geologi), sangat erat kaitannya dengan penyelenggaraan Fourth Pacific Science Congress.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #11: Putra Mahkota Belgia dan Mineral Astridit

Penulis Atep Kurnia24 September 2022

Museum Geologi Bandung dikunjungi calon ratu Belgia, Astrid. Satu koleksi batu mulia dinamai astridiet, batu hijau tua yang hanya ditemukan di Papua.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #18: Koleksi Berharga Diangkut Jepang

Penulis Atep Kurnia29 November 2022

Bala tentara Jepang tidak melakukan perubahan signifikan di Museum Geologi Bandung, selain merekrut pegawai bumiputra. Mengangkut banyak koleksi berharga.

Diskusi Peringatan Bandung Lautan Api dan Museum Kecil, Mengenal Jejak-jejak Bersejarah

Penulis Adelia Putri Rejeki29 Maret 2024

Rakyat Bandung yang tidak rela kotanya dimanfaatkan oleh musuh. Mereka membakar rumah, harta benda, kemudian meninggalkan kota menuju pegunungan di selatan.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #9: Jadwal Buka untuk Umum antara 1932-1941

Penulis Atep Kurnia13 September 2022

Jadwal kunjungan Museum Geologi Bandung antara 1932-1941 pada hari tertentu memungut uang masuk. Hari Minggu kunjungan biasanya gratis.

Museum Berperan Memulihkan Ekonomi Masyarakat

Penulis Iman Herdiana3 Juni 2022

Museum harus berperan membuka pikiran masyarakat. Peran ini dilakukan Museum KAA, Museum Barli, Museum Geologi. Sehingga museum tidak asing di masyarakat.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #16: Kolonel Rusia Menjaga Seismograf

Penulis Atep Kurnia7 November 2022

Petroeschevsky, mantan tentara Rusia, orang yang pertama memberi nama Anak Krakatau di Selat Sunda.

RESENSI BUKU: Museum Kenangan, Membagikan Jatuh Cinta Pertama pada Buku

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah10 Desember 2023

Kenangan pertama jatuh cinta pada buku dibagikan dengan begitu telanjang oleh Andrenaline Katarsis pada Museum Kenangan : Buku dan Karnaval Kesedihan (2020).

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #7: Rombongan Susuhunan Solo Tanggal 30 Juni 1930

Penulis Atep Kurnia31 Agustus 2022

Tahun 1930-an Hindia Belanda disebut mengalami kelaparan saintifik. Adanya Museum Geologi memupus anggapan itu. Pada tahun tersebut Susuhunan Solo berkunjung.

Geliat Museum di Kota Bandung Memasuki Tahun Ketiga Pagebluk

Penulis Reza Khoerul Iman22 Januari 2022

Museum Konferensi Asia Afrika dan Museum Geologi sudah mulai membuka layanan kunjungan secara terbatas. Museum-museum ini lebih mengarahkan kunjungan virtual.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #14: Soetan Goenoeng Moelia Pengunjung ke-10.000 

Penulis Atep Kurnia28 Oktober 2022

Soetan Goenoeng Moelia tercatat sebagai guru di HIK Bandung, kemudian tercatat sebagai anggota Volksraad.

Sukarno, Museum Penjara Banceuy, dan Kesunyiannya

Penulis Linda Lestari27 Juni 2023

Museum Penjara Banceuy di Jalan Banceuy Bandung dulunya merupakan lokasi penjara untuk menahan Sukarno saat ditahan pemerintah Hindia Belanda.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #5: Pemerolehan Koleksi dan Jumlah Kunjungan antara 1929-1939

Penulis Atep Kurnia17 Agustus 2022

Tahun 1932 - 1933, jumlah orang yang berkunjung ke Museum Geologi Bandung mengalami lonjakan. Peningkatan pengunjung tak lepas dari beragamnya koleksi museum.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #12: Departemen Induk Berganti Dua Kali

Penulis Atep Kurnia3 Oktober 2022

Laboratorium-laboratorium pertambangan, biro pemetaan dan Museum Geologi akan tetap di Bandung. Kantor pusatnya kemungkinan dipindahkan ke Batavia.

BIOGRAFI MOCHAMAD ENOCH #10: Sportpark Tegallega, VORL, dan Museum Parahiangan

Penulis Atep Kurnia5 Desember 2022

Mochamad Enoch turut berperan mengenalkan sepak bola di Bandung. Konon, sepak bola mulai hadir pada 1903 dan diperkenalkan bangsa Belanda.

SEJARAH MUSEUM GEOLOGI 1929-1945 #3: Keterangan Arsitek Henri Menalda van Schouwenburg

Penulis Atep Kurnia2 Agustus 2022

Henri Menalda van Schouwenburg menyatakan gedung Geologisch Laboratorium – termasuk Museum Geologi – dibangun selama sebelas bulan. Melibatkan 300 pekerja.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

Masuk Mesin Waktu di Museum 198X

Fotografer Prima Mulia12 Maret 2023

Museum 198x di Bandung ibarat mesin waktu yang lewat koleksi mainannya membawa pengunjung kembali ke era 1980-an. Ingin tumbuh dari ruang pamer ke ruang diskusi.

//