Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (34): Barter Gulali dengan Rongsokan Panci

Penulis T. Bachtiar24 November 2021

Di Pameungpeuk, Garut, antara tahun 1965-1970, barter masih terjadi. Rongsokan atau rambut panjang dibarter dengan minuman atau makanan yang dijajakan penjual.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (4): Leo Penerbang Jagoan

Penulis T. Bachtiar28 April 2021

Di ketinggian, mesinnya tiba-tiba tak terdengar. Pesawat itu terlihat melayang-layang jumpalitan. Sesak sekali melihatnya.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (17): Tetangga-tetangga Abah

Penulis T. Bachtiar28 Juli 2021

Cukup kaki kanan dihentakkan ke pohonnya, buah ceremai akan berjatuhan. Anak-anak lalu berebut mengambilinya.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (47): Doa dan Harapan Anak-anak saat Bermain dan Menjelang Tidur

Penulis T. Bachtiar23 Februari 2022

Kalau perut mulas pada malam hari, pergi ke sungai sangatlah menakutkan. Selain ular belang, ada kunti yang melayang-layang sambil cekikikan di atas sungai.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (60): Rujak dan Petis di Pameungpeuk, Ada yang Berbahan Mengkudu dan Kulit Kayu

Penulis T. Bachtiar1 Juni 2022

Di Pameungpeuk, Garut, camilan rujak tidak melulu terbuat dari buah-buahan. Ada yang berbahan sayuran, seperti kacang panjang, dan bahkan kulit kayu.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (29): Pesan yang Dibawa Irama Bedug

Penulis T. Bachtiar20 Oktober 2021

Suara bedug membawa pesan. Warga memahaminya dengan mendengarkan irama pukulan bedug itu setiap hari.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (41): Nyaba ke Bandung, Jam Enam Pagi Sudah Jajan Es Serut Tape Singkong

Penulis T. Bachtiar12 Januari 2022

Opak ketan buatan Ema jadi oleh-oleh wajib setiap kali nyaba ke Bandung. Di Kota Kembang, es serut tape singkong di depan asrama tentara jadi langganan tiap pagi.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (11): Kemeriahan di Alun-alun Pameungpeuk

Penulis T. Bachtiar16 Juni 2021

Pada malam hari, Alun-alun Pameungpeuk berubah menjadi tempat pertunjukan wayang golek, orkes melayu pimpinan RS Hidayat, atau sandiwara dengan tema kepahlawanan.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (54): Beragam Jenis Makanan Berbahan Dasar Singkong

Penulis T. Bachtiar13 April 2022

Di huma, Abah memanam juga singkong. Di dapur, Ema mengolahnya menjadi beragam jenis makanan yang enak. Mulai dari bakecrot, babantal, hingga kicimpring.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (24): Mandiri dalam Peralatan Rumah Tangga dan Pertanian

Penulis T. Bachtiar15 September 2021

Hingga akhir 1960-an para tukang sanggup mencukupi kebutuhan warga di Pameungpeuk, Garut. Serbuan peralatan dari luar mulai awal 1970-an menyingkirkan peran mereka.

Gen Z di Bandung Menyelami Sejarah Tragedi 1965 Melalui Nobar Film Eksil

Penulis Virliya Putricantika10 September 2024

Para gen Z berdiskusi sejarah Tragedi 1965 dan nobar film Eksil di SMA Negeri 3 Bandung. Sebuah upaya merawat ingatan agar tragedi serupa tak terulang kembali.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (35): Membuat Benang Gelasan ketika Musim Layang-layang Tiba

Penulis T. Bachtiar1 Desember 2021

Karena benang gelasan "gelas garut" mahal, anak-anak mencari rumusan membuatnya sendiri. Dimulai dengan menggerus pecahan beling di atas permukaan batu yang rata.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (5): Tiga Bulan Pertama Sekolah

Penulis T. Bachtiar5 Mei 2021

"Cukup. Ujung jari tangan kanan sudah menyentuh daun telinga sebelah kiri. Diterima untuk sekolah di SDN Pameungpeuk IV!”

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (18): Mang Entang dan Den Acun, Dua Perintis Teknologi di Pameungpeuk

Penulis T. Bachtiar4 Agustus 2021

Mang Entang memanfaatkan air terjun aliran irigasi untuk memutar dinamo yang menghasilkan energi listrik. Mang Acun membuat petasan dan jago bersepeda.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (48): Suasana Mulai Tidak Nyaman, Rumah Ajengan Dilempari Batu, Mereka Disumpah Masuk Partai di Alun-alun

Penulis T. Bachtiar2 Maret 2022

Dalam gelap malam, para Ajengan dibawa ke Alun-alun Pemeungpeuk, disumpah menjadi anggota dan memilih partai yang akan dibentuk. Anak-anak menyaksikan dari kejauhan.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (61): Kegembiraan Bermain di Dahan Pohon

Penulis T. Bachtiar8 Juni 2022

Di kampung, batang dan dahan pohon menjadi tempat bermain yang menyenangkan. Pohon jambu batu yang kuat dan lentur menjadi favorit anak-anak.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (30): Saya Sakit, Ema Memotong Ayam

Penulis T. Bachtiar27 Oktober 2021

Agar pemulihan sakit saya dapat berlangsung dengan cepat, Ema biasa mememotong ayam. Wangi goreng ayam membangkitkan selera makan.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (42): Kehebatan Upas Adi, dari Menangkap Pencuri hingga Menghalau Gerombolan

Penulis T. Bachtiar19 Januari 2022

Kehebatan Upas Adi dalam menjaga keamanan kampung kami banyak diceritakan oleh orang tua. Mulai dari menangkap pencuri hingga menghalau gerombolan.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (12): Ngabedahkeun Muara Ci Palebuh

Penulis T. Bachtiar23 Juni 2021

Ngabedahkeun muara Ci Palebuh itu bermakna ganda: membuang air yang tergenang tempat bersarangnya nyamuk malaria sekaligus sebagai pesta tahunan masyarakat.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (55): Proses Panjang Menanam Padi di Sawah

Penulis T. Bachtiar21 April 2022

Menanam padi di sawah merupakan sebuah proses yang panjang yang dihayati petani. Dari mencangkul, menyebar benih, menanam, hingga kelak memanennya.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (25): Helikopter Herkules Mendarat di Lapangan Darmabakti

Penulis T. Bachtiar22 September 2021

Rasanya tak bosan-bosan mengagumi bentuk helikopter yang besar itu. Gagah sekali tampaknya. Kami berkhayal bisa masuk ke dalam dan melihat-lihat bagaimana isinya.

Penyanyi Keroncong Sri Wahyuni dalam Bingkai Tragedi 1965

Penulis Fitri Amanda 15 September 2024

Tragedi 1965, peristiwa kelam di Indonesia, hadir dalam pertunjukan seni berjudul “Sri: Sebuah Biografi dalam 65 Kata”. Dipentaskan di Galeri Soemardja ITB.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (36): Gembira Bermain Sarung

Penulis T. Bachtiar8 Desember 2021

Bagi anak-anak di kampung, sarung bisa jadi alat bermain, dari ninja sarung, buntut monyet, drum sarung, balon sarung, hingga bebek sarung. Semua menggembirakan!

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (6): Sehari Menjelang Lebaran

Penulis T. Bachtiar11 Mei 2021

Sehari menjelang lebaran, Ema sudah memasak makanan khas lebaran untuk dibagikan kepada saudara dan tetangga dekat.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (49): Ketika Anak-anak Sekampung Keranjingan Mendorong Pelek Sepeda

Penulis T. Bachtiar9 Maret 2022

Kami merasa aneh dan melihat dengan keheranan: bagaimana pelek sepeda yang didorong dengan bilah bambu dapat menggelinding seimbang?

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (19): Kemeriahan Agustusan di Pameungpeuk

Penulis T. Bachtiar11 Agustus 2021

Jalan-jalan menjadi bersih. Pagarnya rapi dengan warna putih. Bendera berkibar-kibar. Bunga-bunga menghias gapura.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (62): Semua Bungkus Makanan dari Daun

Penulis T. Bachtiar15 Juni 2022

Di kampung, bukan plastik yang digunakan sebagai pembungkus. Daun waru jadi pembungkus terasi, sementara daun pisang membungkus segala jenis makanan.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (31): Mending Sakit Dikuris daripada Wajah Berod

Penulis T. Bachtiar3 November 2021

Saya harus menjadi Ketua Murid pemberani. Tidak menangis, apalagi kabur dari ruang kelas. Saya berjalan tegap ke depan kelas, menyerahkan lengan kiri untuk dikuris.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (43): Mang Sahri bagai Tupai, Berpindah dari Satu Pelepah Kelapa ke Pelepah Kelapa Lain

Penulis T. Bachtiar26 Januari 2022

Bagai tupai, Mang Sahri meniti pelepah kelapa yang satu, kemudian berpindah ke pelapah pohon kelapa yang ada di sebelahnya. Tinggi pohon-pohon kepala itu 15 meter.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (13): Samen, Kemeriahan Pesta Kenaikan Kelas

Penulis T. Bachtiar30 Juni 2021

Acara samen yang paling menyenangkan, selain memakai baju baru dan diberi uang jajan, adalah hadirnya Pak Penilik yang datang untuk bercerita. Untuk mendongeng.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (56): Menjelang Lebaran, Daki Dibersihkan dengan Gemuk Mesin Jahit

Penulis T. Bachtiar27 April 2022

Untuk membersihkan daki di belakang telinga dan tengkuk saya, Ema menggunakan kain bekas yang ditetesi minyak gemuk. Aromanya tidak begitu enak dan membuat pusing.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (26): Kegembiraan di Malam Purnama

Penulis T. Bachtiar29 September 2021

Di setiap malam dengan terang bulan, anak-anak bermain di lahan kosong milik Pak Patih. Yang besar bermain galah dan gurila, yang kecil bermain turih oncom.

Membicarakan Kekaburan Sejarah Tragedi 1965 dengan Penyintas, Merawat Ingatan dengan Nobar Film Eksil

Penulis R.Sabila Faza Riana 18 September 2024

Orang-orang muda saat ini berpeluang mempelajari sejarah tragedi 1965 dari beragam kacamata, tidak bersumber dari narasi tunggal yang dijejalkan suatu rezim.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (37): Kere Ikan Mujair

Penulis T. Bachtiar15 Desember 2021

Nasi putih yang pulen, kere ikan mujair, dan sambal lalab membuat saya sampai nambah lagi, dengan porsi seperti Gunung Cikuray.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (7): Ikan di Ci Palebuh Mati Diendrin!

Penulis T. Bachtiar19 Mei 2021

Ramailah orang berdatangan, tak terkecuali anak-anak. Mereka memunguti ikan mati, seperti bogo, belut, sidat, lubang, ikan mas, tawes, mujair, lele, dan udang.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (50): Ragam Makanan Berbahan Dasar Beras Ketan, dari Opak, Bugis, hingga Calangaren

Penulis T. Bachtiar16 Maret 2022

Rasa gatal ketika memikul ikatan-ikatan padi ketan tidak lama terasa. Terbayang lezatnya bermacam kamanan olahan beras ketan buatan Ema, dari opak hingga bugis.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (20): Gotong-royong Menggotong Rumah

Penulis T. Bachtiar18 Agustus 2021

Sedikitnya ada enam orang yang memikul di bagian depan rumah, enam orang di bagian belakang, serta masing-masing enam orang di sisi kiri dan kanan.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (32): Gigi Emas dari Kertas Pembungkus Rokok

Penulis T. Bachtiar10 November 2021

Kertas itu disobek dengan ukuran lebih besar dari gigi, lalu ditempelkan ke gigi dengan rapi. Ketika teman-teman tertawa, giginya berkilau seperti gigi emas.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (1): Perang Lumpur dan Terjun Bebas seperti PGT

Penulis T. Bachtiar7 April 2021

Pada saat meloncat itulah genggaman sedikit dibuka agar kulit gabah tertiup ke atas, meniru para penerjun bebas prajurit PGT di Cilauteureun...

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (63): Penggaris, Jangka, Mistar, dan Semua Perlengkapan Sekolah dari Kayu

Penulis T. Bachtiar22 Juni 2022

Semua perlengkapan sekolah, mulai dari penggaris hingga jangka, terbuat dari kayu. Juga mistar yang digunakan oleh para murid berlatih lompat tinggi.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (44): Tiga Jenis Binatang yang Dipercaya Anak-anak Sangat Berbahaya

Penulis T. Bachtiar2 Februari 2022

Di kampung, ada tiga binatang yang dianggap anak-anak sangat berbahaya, yakni tokek, buaya, dan burung kapinis.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (14): Long March Tentara Maung

Penulis T. Bachtiar8 Juli 2021

Bila ada yang bercerita apa saja yang berhubungan dengan maung, anak-anak selalu sepenuh hati mendengarkannya.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (57): Kosakata Bahasa Sunda yang Mulai Jarang Dipakai

Penulis T. Bachtiar11 Mei 2022

Ada sekian banyak kosakata Bahasa Sunda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari warga Pameungpeuk. Garut pada tahun 1965-1970. Sekarang banyak yang hilang.

Penyintas 1965: Bertahan Hidup dalam Ketersisihan dan Ketidakpastian

Penulis Nanda Naradhipa1 Oktober 2021

Oni tidak pernah tahu-menahu mengenai isu seputar lagu Genjer-Genjer, PKI, atau Dewan Jenderal.

RESENSI BUKU: Yang Terkubur dan Dikubur, Merawat (Selalu) Ingatan tentang Tragedi 1965 Indonesia

Penulis Oky Nugraha Putra13 Oktober 2024

John Roosa dalam bukunya, Riwayat Terkubur: Kekerasan Antikomunis di Indonesia 1965-1966, memaparkan tentang pola penghilangan orang pasca peristiwa 1965.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (38): Anak Ayam Hadiah dari Bi Oneng

Penulis T. Bachtiar22 Desember 2021

Anak ayam betina itu saya pelihara dengan sukacita. Kandangnya dibuat dengan memanfaatkan kolong rumah yang diberi pagar penghalang dari anyaman bambu yang rapat.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (8): Nyaba ke Bandung: Bemo, Es Krim, dan Sepatu Bata

Penulis T. Bachtiar26 Mei 2021

Saya merasa serba asing, tapi sangat kagum dengan keadaan itu. Banyak sekali hal yang tidak ada di Pameungpeuk.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (51): Berharap Kaya dengan Mengabdi Siluman Anjing, Siluman Bagong, Siluman Ular, Buta Ijo, atau Kesrek Seumur Hidup

Penulis T. Bachtiar23 Maret 2022

Agar jadi kaya raya, ada saja orang yang mengambil jalan pintas menjadi pengabdi siluman. Di kampung, anak-anak mendengar banyak cerita menakutkan seperti ini.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (21): Paila, Paceklik karena Dua Kali Gagal Panen

Penulis T. Bachtiar25 Agustus 2021

Pada tahun 1960-an, warga Pameungpeuk pernah mengalami dua kali gagal panen. Pertama akibat kemarau panjang, kedua akibat hama tikus. Warga pun menderita kelaparan.

Ingatan Masa Kecil 1965-1970 (2): Sehari Menjelang Puasa

Penulis T. Bachtiar12 April 2021

Dengan sembilu inilah anak-anak nyisit, mengerat sisa daging yang masih menempel di kulit kerbau tanpa mengiris kulitnya.

//