PAYUNG HITAM #64: September Hitam, Luka yang Tak Pernah Dikubur
Penulis Chan11 September 2025
September Hitam bukan hanya peringatan. Ia adalah pernyataan bahwa negara ini gagal merawat keadilan.
PAYUNG HITAM #12: September Hitam dan Parade Melawan Kekerasan Negara
Penulis Fay28 September 2023
September merupakan bulan parade kekerasan negara terhadap warganya. Kami terus menggaungkan “Parade Melawan Kekerasan Negara”.
UIN SGD Kenalkan Payung-payung Hukum tentang Pengajuan Hak Paten
Penulis Iman Herdiana13 Agustus 2021
Undang-undang paten kini telah direvisi dan membuka peluang mempercepat pengajuan hak paten
PAYUNG HITAM #71:Untuk Siapa Revisi KUHAP
Penulis Chan4 Desember 2025
Ketika hukum tidak lagi menjadi pelindung ekspresi, tetapi pagar yang menentukan mana suara yang boleh hidup, maka demokrasi kehilangan tulang punggungnya.
PAYUNG HITAM #70: Kekerasan di Skena Hardcore Punk dan Pengkhianatan Terhadap Nilai Dasarnya
Penulis Chan27 November 2025
Jika hardcore punk ingin tetap menjadi kultur perlawanan, maka ia harus berani menolak reproduksi rasisme, kekerasan, seksisme, dan bentuk dominasi apa pun.
PAYUNG HITAM #69: Menagih Arah Gerak YLBHI
Penulis Ressy Rizki Utari20 November 2025
Hukum kita saat ini tidak pernah responsif terhadap keadaan struktur yang menindas. Bantuan Hukum Struktural harus ada untuk mengubah struktur yang menindas.
PAYUNG HITAM #68: Memaknai Arc Wano dalam Animasi One Piece sebagai Cermin Dunia Kita
Penulis Chan6 November 2025
Arc Wano adalah perumpamaan tentang siklus abadi bagaimana penguasa lahir, rakyat menderita, pemberontakan terjadi, dan sistem kembali berputar.
PAYUNG HITAM #67: Janji Gizi Makan Bergizi Gratis dan Keracunan Massal
Penulis Chan30 Oktober 2025
Gizi sejati tidak hanya mengisi perut, melainkan juga mengisi pikiran. Pendidikan adalah gizi akal yang jauh lebih berkelanjutan daripada piring nasi politik.
PAYUNG HITAM #66: Membaca Pekerja Seks dalam Bayang Kapitalisme dan Hipokrisi Moral
Penulis Chan23 Oktober 2025
Kapitalisme dan patriarki membentuk simbiosis yang keji bagaimana yang satu menciptakan kemiskinan, yang lain menjustifikasi ketidakadilan.
PAYUNG HITAM #65: Melawan Represi, Menjaga Api
Penulis Chan25 September 2025
Negara selalu mencoba mengubur perlawanan dengan jeruji, stigma, dan peluru. Orde Baru pernah menggunakannya dengan sangat lihai.
PAYUNG HITAM #63: Kekacauan yang Kita Warisi
Penulis Chan5 September 2025
Kita seakan hidup dalam lingkaran yang sama: luka lama tak pernah disembuhkan, sementara luka baru terus diciptakan.
PAYUNG HITAM #62: Ketika Hukum Digunakan untuk Menundukkan, Bukan Melindungi
Penulis Chan7 Agustus 2025
Kriminaisasi warga Sukahaji adalah bagian dari pola yang sama dan makin lazim ketika kekerasan dan intimidasi gagal membungkam perlawanan warga melawan penggusuran.
PAYUNG HITAM #61: Menuntut Kejahatan Negara, Bergabung Dalam Barisan Menolak Lupa!
Penulis Fay26 Juni 2025
Akan selalu ada suatu kehendak untuk menuntut akuntabilitas dan pertanggungjawaban negara selaku "duty bearer" (pemangku kewajiban) atas Hak Asasi Manusia (HAM).
PAYUNG HITAM #60: Bojongsoang, Kapitalisasi Properti, dan Mang Aen
Penulis Ressy Rizki Utari13 Juni 2025
Bojongsoang, Bandung Selatan, menjadi contoh konkret kegagalan reforma agraria dan ketimpangan struktural akibat ekspansi kapitalisme properti.
PAYUNG HITAM #59: Lembang, Dataran Tinggi yang Tenggelam
Penulis Chan5 Juni 2025
Lembang tidak membutuhkan lebih banyak hotel, kafe, atau wahana foto. Yang dibutuhkan adalah keberanian kolektif untuk berkata cukup pada eksploitasi.
PAYUNG HITAM #58: Sampai Kapan Penangkapan Sewenang-wenang Berlanjut?
Penulis Fay29 Mei 2025
Tindakan represif, penangkapan, serta kriminalisasi berulang kali dilakukan aparat keamanan ketika aksi protes berlangsung.
PAYUNG HITAM #57: Anak Bukan Tentara Kecil, Kritik atas Program Barak Militer ala Dedi Mulyadi
Penulis Chan22 Mei 2025
Apakah kita sedang mendidik manusia merdeka, atau mencetak pasukan tunduk yang takut bertanya?
Sekecil-kecilnya Perlawanan adalah Perlawanan: Diam Berdiri Membawa Payung Hitam, Menangis atau Berteriak, Semua Politik Perlawanan Perempuan!
Penulis Kalis Mardiasih16 April 2025
Maka kita mesti kembali memulai mencintai yang kecil. Kelompok membaca kecil, perpus-perpus jalanan yang kecil tapi dikenali dan menyapa rakyat.
Pendiri Teater Payung Hitam Merasakan Air Susu Dibalas Tuba
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah28 Februari 2025
Pelarangan lakon Wawancara dengan Mulyono oleh ISBI Bandung menjadi potret buram kebebasan berkesenian di Indonesia.
PAYUNG HITAM #56: Lawan Pembungkaman Karya Seni oleh Negara
Penulis Bobi27 Februari 2025
Pembungkaman karya seni oleh negara adalah tindakan yang melanggar kebebasan berekspresi, merugikan perkembangan budaya, serta mengurangi kesadaran sosial.
PAYUNG HITAM #55: Budaya Tandingan dari Bekerja dan Cara Merealisasikannya
Penulis Bobi20 Februari 2025
Budaya tandingan dari bekerja adalah pendekatan hidup yang menempatkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan koneksi sosial sebagai prioritas di samping pekerjaan.
Setelah Melarang Teater Payung Hitam Mementaskan Wawancara dengan Mulyono, ISBI Bandung Membentuk SOP dan Kurator Pertunjukan
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah19 Februari 2025
ISBI Bandung membantah membatasi kebebasan berekspresi dan berkesenian. Pertunjukan di kampus seni tidak boleh melanggar aturan.
Teater Payung Hitam Dilarang Menampilkan Lakon Wawancara Dengan Mulyono, Kebebasan Berekpresi Kampus ISBI Dibungkam
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah17 Februari 2025
Kampus ISBI Bandung melarang pementasan lakon berjudul “Wawancara Dengan Mulyono” yang dibawakan kelompok Teater Payung Hitam. Alarm bagi kebebasan berkesenian.
PAYUNG HITAM #54: 100 Hari Presiden Baru dan Aku Masih Merasakan Kelaparan
Penulis Bobi13 Februari 2025
Kemiskinan, pengangguran, distribusi pangan yang tidak merata, serta krisis ekonomi menjadi permasalahan yang belum terselesaikan.
PAYUNG HITAM #53: Kecemasan Massal, Lubang Menganga Kapitalisme dan Neoliberal
Penulis Ressy Rizki Utari6 Februari 2025
Lubang depresi masyarakat yang lahir karena kapitalisme dan neoliberalisme, melahirkan masyarakat yang individual. Penting bagi kita untuk memperkuat jaring sosial.
PAYUNG HITAM #52: Pemberontakan Sehari-hari Tanpa Harus Menunggu Revolusi
Penulis Bobi30 Januari 2025
Boikot produk, protes kecil, solidaritas komunitas, dan perubahan perilaku individu dapat dilakukan untuk menentang ketidakadilan, penindasan, dan ketidaksetaraan.
PAYUNG HITAM #51: 18 Tahun Aksi Kamisan, Menolak Lupa! Melawan Impunitas! Pelanggar HAM Masih Berkeliaran
Penulis Fay23 Januari 2025
Jika penindasan, kesewenang-wenangan, dan ketidakadilan ada di mana-mana, maka kita tegaskan bahwa perlawanan harus ada di mana-mana!
PAYUNG HITAM #50: Sisi Lain Wisata di Lembang, Cerita Pahit Pekerja Pariwisata
Penulis Chan2 Januari 2025
Lembang dan daerah sekitarnya memiliki beragam tempat wisata yang membuka banyak lapangan pekerjaan. Ada cerita pahit yang dialami para pekerja pariwisata di sana.
PAYUNG HITAM #49: Friday Football Street, Olahraga dan Ruang Publik sebagai Wadah Positif
Penulis Bobi26 Desember 2024
Friday Football Street menjadi wadah untuk menyalurkan hobi dan menjaga solidaritas di antara komunitas pecinta sepak bola.
PAYUNG HITAM #48: Aksi Kamisan Bandung, Lebih dari Sekadar Mengingatkan Tragedi Kemanusiaan
Penulis Bobi12 Desember 2024
Aksi Kamisan Bandung menjadi ruang untuk merawat ingatan pada tragedi kemanusiaan dan berjejaring dengan komunitas-komunitas lain yang melawan ketidakadilan.
PAYUNG HITAM #47: Perlawanan terhadap Pelaku Seksis di Ruang Skena Musik Bandung
Penulis Bobi21 November 2024
Perlawanan terhadap pelaku seksis di ruang skena musik di Bandung adalah langkah penting menuju kesetaraan dan keadilan.
PAYUNG HITAM #46: Fatum Brutum Amorfati, Jalan Mencintai Takdir
Penulis Bobi14 November 2024
Kekuatan sejati tidak terletak pada jumlah orang di sekitarmu, tetapi pada tekad dan semangat yang ada di dalam dirimu.
PAYUNG HITAM #45: Jalan Pertobatan yang Terus Negara Punggungi
Penulis Ressy Rizki Utari31 Oktober 2024
Mekanisme Keadilan Transisi (Transtional Justice) untuk menyelesaikan peristiwa pelanggaran HAM hanya menjadi akal-akalan rezim untuk memunggungi korban.
PAYUNG HITAM #44: Tumpas Tuntas Mafia Tanah!
Penulis Rizki Fauzan3 Oktober 2024
Jalannya persidangan terdakwa Heri Hermawan dan Dodi Rustandi membuat makin terang adanya tangan mafia tanah di balik upaya mencaplok tanah warga Dago Elos.
PAYUNG HITAM #43: Istirahat untuk Bersiap!
Penulis Rizki Fauzan26 September 2024
Setelah gerakan Reformasi 1998, kita mendambakan hilangnya kekerasan dan kekuatan yang terlalu berlebih dari negara. Nyatanya kekerasan tetap terus terjadi.
PAYUNG HITAM #42: Pasal 47 Revisi UU TNI Berpotensi Mengembalikan Dwifungsi TNI
Penulis Ardhyansyah 12 September 2024
Sejarah Indonesia di era Orde Lama maupun Orde Baru menunjukkan bagaimana militer sering kali dijadikan sebagai alat politik bukan alat negara sebagai tujuan utamany
PAYUNG HITAM #41: Keadaan Selalu Darurat
Penulis Ressy Rizki Utari5 September 2024
Keadaan darurat bukan saja saat putusan Mahkamah Konstitusi diselewengkan, tapi jauh sudah lama terjadi saat semua akses produksi hanya dikuasai segelintir elite.
PAYUNG HITAM #40: Memaknai Merdeka Seutuhnya
Penulis Rizki Fauzan22 Agustus 2024
Makna merdeka yang selama ini tertanam di kepala, tak akan pernah sama bagi mereka yang hari ini sedang berjuang melawan segala bentuk penindasan.
PAYUNG HITAM #39: Kebebasan Kalian akan Dibungkam atas Nama Undang-undang dan Perintah Presiden
Penulis Opet8 Agustus 2024
Revisi Undang-undang TNI dan Polri sedang dibahas DPR bersama pemerintah. Undang-undang yang dirancang terselubung itu bisa mengancam demokrasi.
PAYUNG HITAM #38: Tupai Bisa Jatuh, Hei Muller Jangan Angkuh!
Penulis Rizki Fauzan1 Agustus 2024
Warga Dago Elos paham betul ditahannya Muller bersaudara bukanlah akhir dari perjuangan mengalahkan mafia tanah.
PAYUNG HITAM #37: Menakar Genosida di Indonesia
Penulis Ressy Rizki Utari25 Juli 2024
Raphael Lemkin mendefinisikan genosida sebagai pemusnahan dari identitas nasional, dari golongan yang tertindas (dan) pemaksaan identitas nasional dari penindas.
PAYUNG HITAM #36: Cinta, Darah, dan Api Perlawanan ini Tak akan Padam
Penulis Opet18 Juli 2024
Terima kasih untuk warga Dago Elos yang telah bertahan sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya saling memberi api dan menjaga satu sama lain.
PAYUNG HITAM #35: Bank Tanah Wujud Redefinisi Hak Menguasai Negara untuk Kepentingan Pemodal
Penulis Awal Nur Afdhal 11 Juli 2024
Kehadiran Bank Tanah menambah potensi konflik agraria di Indonesia. Implementasi Bank Tanah justru mengancam hak mendasar masyarakat atas kepemilikan tanah.
PAYUNG HITAM #34: Polisi dan Bom Waktu Yang Mereka Ciptakan
Penulis Rizki Fauzan4 Juli 2024
Peraturan Kapolri Nomor 8 tahun 2009 adalah salah satu contoh aturan yang melarang polisi melakukan penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan dan penganiayaan.
PAYUNG HITAM #33: Hak Atas Kebenaran dan Upaya Memperolehnya Tanpa Bantuan Negara
Penulis Fay27 Juni 2024
Hak atas kebenaran merupakan prinsip yang muncul dari hukum internasional, berkaitan erat dengan hak atas informasi. Hak dasar bagi korban pelanggaran HAM.
PAYUNG HITAM #32: Berkenalan dengan Konsep Keadilan Transisi, Dapatkah Menjadi Solusi?
Penulis Fay20 Juni 2024
Kerangka keadilan transisi adalah serangkaian mekanisme pemulihan untuk korban di tingkat individu dan lebih luas di tingkat negara pada kasus pelanggaran HAM berat.
PAYUNG HITAM #31: Kota ini Mau Juara?
Penulis Rizki Fauzan30 Mei 2024
Berdirinya PT PBB membuat Persib dikelola dan diurus oleh segelintir orang yang memiliki modal besar. Sejak itu hubungan bobotoh dan Persib tak lagi sama.
PAYUNG HITAM #30: Brutum Amor Fati
Penulis Adhea Rizky Febrian 16 Mei 2024
“Kita harus tetap berdiri untuk terus berjuang, tidak ada pembenaran atas nama penggusuran.”
PAYUNG HITAM #29: Babak Baru Dago Elos
Penulis Rizki Fauzan9 Mei 2024
Dua dari tiga orang Muller bersaudara yaitu Heri Hermawan Muller dan Dodi Rustandi Muller resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda Jabar.
PAYUNG HITAM #28: Menuju Mahkamah Rakyat Luar Biasa, Menggugat Rezim Presiden Jokowi dan Kroni-kroninya
Penulis Ardhyansyah 4 April 2024
Pemerintah yang merugikan hak konstitusional warga negara dengan dikeluarkan atau tidak dikeluarkannya kebijakan untuk rakyat perlu digugat.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika
Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024
Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.
Merah Putih di Arus Hitam Sungai Cikijing
Fotografer Prima Mulia20 Agustus 2022
Mereka membentang bendera merah putih sepanjang 77 meter di Sungai Cikijing. Aksi ini mengajak orang untuk tidak membuang sampah dan limbah ke sungai.




































