Warga Mengawal Sidang Pemalsuan Tanah Dago Elos, Kuasa Hukum Keluarga Muller Meminta Jangan Sebut Mereka Mafia Tanah
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah6 Agustus 2024
Kuasa hukum keluarga Muller menyampaikan nota keberatan. Warga yakin dengan dakwaan jaksa tentang pemalsuan dokumen tanah Dago Elos.
Kasus Penyegelan Bandung Zoo: Warga Bandung Melawan Oligarki Tanah
Penulis Abah Omtris13 Oktober 2025
Kasus Bandung Zoo hanyalah satu potret kecil dari peta besar kekuasaan yang kini mencengkeram ruang-ruang publik di kota ini.
RESENSI BUKU: Di Tanah Lada, Potret Luka Anak yang Terabaikan
Penulis Noval Azmi Fakhreza28 September 2025
Buku Di Tanah Lada karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie menjadi pengingat halus namun tajam bahwa banyak anak tumbuh tanpa benar-benar didengar.
Ratusan Petani Sumedang Menuntut Pemenuhan Hak Tanah Garapan ke Kantor ATR/BPN Jawa Barat
Penulis Yopi Muharam25 September 2025
Para petani menolak perpanjangan hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangunan perusahaan di lahan yang mereka garap.
Lagu Wajib, Lagu Perjuangan, Lagu Nasional, atau Lagu Tanah Air?
Penulis Anton Solihin23 September 2025
Sekarang tidak ada lagi komponis lagu perjuangan. Mungkin di era sekarang lagu perjuangan yang membangkitkan rasa kebangsaan memang tidak dibutuhkan lagi.
Sengketa Tanah Dago Elos Memasuki Babak Peninjauan Kembali Kedua
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah20 Agustus 2025
Memori Peninjauan Kembali Kedua tanah Dago Elos didaftarkan ke Pengadilan Negeri Bandung dengan bukti-bukti baru soal pemalsuan dokumen oleh Keluarga Muller.
Warga Dago Elos Meminta ATR/BPN Kota Bandung tidak Mempersulit Penerbitan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah
Penulis Yopi Muharam6 Agustus 2025
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dibutuhkan warga Dago Elos untuk pengajuan Peninjauan Kembali (PK) 2 ke Mahkamah Agung.
Tribute untuk Paes dari Gigs Bawah Tanah Unisba
Penulis Yopi Muharam16 Juli 2025
Paes adalah mahasiswa Unisba. Meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari.
MALIPIR #24: Tambah Jauh dari Tanah Rendah dan Awan
Penulis Hawe Setiawan14 Juli 2025
"Angkatan yang akan datang tidak lagi akan membicarakan penyair-penyair Belanda. Puisi negeri ini mungkin tidak akan dipedulikan”. (Asrul Sani, 1956)
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #89: Di Bawah Langit Kampung Simpen, di Atas Tanah Leluhur
Penulis Andrian Maldini Yudha23 Juni 2025
Kampung Simpen, dengan segala sederhana dan sunyinya adalah potret kecil tentang bagaimana tanah kelahiran bukan sekadar soal batas.
Warga Sukahaji Berbondong-bondong ke ATR/BPN Kota Bandung, Menuntut Kejelasan Status Tanah
Penulis Yopi Muharam20 Juni 2025
Warga Sukahaji yang terdiri dari orang tua, orang muda, laki-laki, perempuan, hingga anak-anak melakukan aksi duduk di kantor ATR/BPN Kota Bandung.
Upaya Warga Sukahaji Mengungkap Kejelasan Sertifikat Tanah ke Kelurahan
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah18 Juni 2025
Warga mendesak Kelurahan Sukahaji membeberkan sejarah dan data kepemilikan tanah. Menuntut kejelasan demi ruang hidup.
Aksi Kamisan Jatinangor: Membagi Tanah Palestina dengan Israel Bukan Solusi Tepat
Penulis Aqeela Syahida Fatara9 Juni 2025
Aksi Kamisan Jatinangor mengkritik pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang solusi dua negara untuk konflik Israel Palestina.
Kasus Sukahaji dan Pentingnya Membangun Kesadaran Mandiri Masyarakat pada Hak Atas Tanah
Penulis TIM BERKAS UNPAR 2 19 Mei 2025
Minimnya pengetahuan warga pada hak atas tanah membuka celah bagi mafia tanah untuk memanfaatkan kelemahan sistem hukum kepemilikan tanah.
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #86: Tanah Kami, Tenaga Mereka, Nestapa di Tengah Pabrik-pabrik Cicalengka
Penulis Andrian Maldini Yudha19 Mei 2025
Warga pribumi Cicalengka hanya menjadi penonton di panggung yang dibangun di atas tanah mereka sendiri. Mereka tak diberi peran dalam lakon besar industrialisasi.
SMANSA Melawan Mafia Tanah, Murid dan Alumni Berdemonstrasi Setelah Kekalahan di PTUN Bandung
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah28 April 2025
Kekalahan sengketa lahan SMANSA di PTUN Bandung terus menuai gelombang protes dari murid dan alumni. Panjang umur perlawanan terhadap mafia tanah.
Forum Dago Melawan Turun ke Jalan, Menyemangati dan Menguatkan Sesama Korban Sengketa Tanah di Bandung
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah24 April 2025
Selain melawan gugatan terkait tanah Dago Elos di PTUN Bandung, warga memberikan dukungan pada SMAN 1 Bandung dan Sukahaji yang juga menghadapi konflik agraria.
Kesaksian Warga Perempuan Sukahaji Ketika Kekerasan Konflik Tanah Menimpa Mereka
Penulis Yopi Muharam23 April 2025
Kekerasan terjadi ketika warga perempuan Sukahaji meminta kepada sekelompok pria untuk menghentikan pemagaran lahan bekas kebakaran.
Seandainya Kartini Masih Hidup di Tengah Maraknya Kasus Femisida di Tanah Air
Penulis Foggy FF22 April 2025
Kartini tak hanya memberikan kita inspirasi untuk mendobrak batasan sosial, tapi juga untuk berjuang agar perempuan memiliki kebebasan untuk hidup tanpa rasa takut.
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #85: Kampung Simpen, dari Tanah ke Tuduhan
Penulis Andrian Maldini Yudha21 April 2025
Tanah di Kampung Simpen bukan sekadar tempat berpijak. Ia adalah halaman dari kitab hidup yang ditulis pelan-pelan oleh keringat, dan secara sabar.
Kekalahan SMAN 1 Bandung dalam Sidang Gugatan Sengketa Tanah, Potret Buram Penerapan Reforma Agraria untuk Seluruh Lapisan Masyarakat
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah21 April 2025
Tingginya konflik tanah atau sengketa lahan di Indonesia karena lemahnya penerapan reforma agraria. Begitu juga di Kota Bandung dalam perkara gugatan SMAN 1 Bandung.
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #84: Sengketa Tanah Desa Tenjolaya Menggusur SDIT Bina Muda
Penulis Noor Shalihah18 April 2025
Sengketa tanah ini terkait erat dengan pemekaran Desa Tenjolaya. Terdapat perbedaan luas tanah antara dokumen lama dan dokumen setelah pemekaran.
Ruang Hidup Ratusan Warga di Desa Tenjolaya Terancam Eksekusi Lahan, Kasus ini Mencuat Setelah Nenek Jubaedah Mengungkap Dugaan Manipulasi Data Tanah di TikTok
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah17 April 2025
Warga Desa Tenjolaya sudah bertahun-tahun menggantungkan kehidupan di kampung halaman. Anak-anak menuntut ilmu di SDIT Bina Muda. Mereka terancam tergusur.
Ibu-ibu dan Bapak-bapak Sukahaji Mendesak BPN Kota Bandung Membuka Data Pemilik Sertifikat Tanah
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah15 April 2025
Data BPN Kota Bandung: dari 90 permohonan sertifikat tanah di Sukahaji, 53 permohonan tervalidasi, tetapi hanya lima sertifikat yang baru didaftarkan oleh pengklaim.
Warga Sukahaji Membawa Kasus Pemagaran Tanah yang Mereka Tempati ke Pengadilan
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah9 April 2025
Warga Sukahaji berharap keberpihakan dari pengadilan. Mereka ingin hidup tenang tanpa dihantui penggusuran.
CATATAN DARI BANDUNG TIMUR #81: Bina Muda Digusur, Nenek Jubaedah Menjerit, Tanah Kami Bukan Barang Dagangan
Penulis Andrian Maldini Yudha10 Maret 2025
Warga meyakini ada permainan di balik perubahan Letter C Bina Muda yang terjadi saat pemekaran Desa Tenjolaya. Tiba-tiba, nama-nama pemilik tanah berubah.
Mahkamah Agung Menolak Kasasi Keluarga Muller Terkait Pemalsuan Dokumen Tanah, Warga Dago Elos Tetap Siaga
Penulis Yopi Muharam8 Maret 2025
Berita penolakan kasasi sudah tersebar di Dago Elos. Warga tetap siaga mempertahankan tanah Dago Elos dari upaya perebutan oleh kubu Muller.
PALESTINA BERGERAK #2: Tanah (dan) Sastra Palestina
Penulis Hikmat Gumelar16 Februari 2025
Donald Trump dan rencana Gaza baru Amerika membangkitkan ingatan. Bahwa perkara tanah adalah perkara yang sangat sensitif bagi para pesastra Palestina.
Apa itu Tanah?
Penulis Johan Arif6 Desember 2024
Tanah bersifat dinamis dan peka terhadap keadaan lingkungan yang terjadi di sekitar kita. Jadi, ketika terjadi perubahan lingkungan, tanah akan merespons.
Bandung Photography Month 2024, Memaknai Tanah Air dalam Bingkai Fotografi
Penulis Audrey Kayla Fachruddin24 Oktober 2024
Festival Bandung Photography Month 2024 diikuti pula oleh seniman Palestina yang memamerkan keindahan negeri yang kerap dicabik perang.
Warga Menuntut Menteri ATR/BPN dan Satgas Mafia Tanah Mengusut Dalang Perkara Dago Elos
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah21 Oktober 2024
Forum Dago Melawan menyatakan, fakta-fakta di persidangan menunjukkan bahwa ada dalang di balik perkara Dago Elos, Bandung.
Cerita Perempuan-perempuan Dago Elos Melawan Mafia Tanah
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah17 Oktober 2024
Lia mempersembahkan kemenangan melawan keluarga Muller untuk almarhum mamanya yang meninggal di saat mempertahankan rumah dari penggusuran.
Mengawal Hari Penghakiman Perkara Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos
Penulis Pahmi Novaris 10 Oktober 2024
Perkara pemalsuan dokumen tanah Dago Elos dengan terdakwa keluarga Muller akan masuk agenda vonis. Babak baru segera dimulai.
Muller Bersaudara Memohon Dibebaskan dari Jeratan Hukum Pidana Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos
Penulis Awla Rajul8 Oktober 2024
Jaksa yakin memiliki bukti-bukti kuat bahwa kedua terdakwa Muller bersaudara bersalah dan melakukan pemalsuan dokumen tanah Dago Elos.
Duo Muller Dituntut 5 Tahun 6 Bulan Penjara, Pengembangan Penyidikan Kasus Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos agar Dilanjutkan
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah3 Oktober 2024
Jaksa menuntut duo Muller Herry Hermawan dan Doddy Rustandi dengan pasal 263 ayat 2 KUHP Jo pasal 55 ayat 1 ke KUHPidana tentang pemalsuan.
PAYUNG HITAM #44: Tumpas Tuntas Mafia Tanah!
Penulis Rizki Fauzan3 Oktober 2024
Jalannya persidangan terdakwa Heri Hermawan dan Dodi Rustandi membuat makin terang adanya tangan mafia tanah di balik upaya mencaplok tanah warga Dago Elos.
Mendengarkan Pembelaan pada Tanah dan Petani di Album #3 Mukti Mukti
Penulis Reihan Adilfhi Tafta Aunillah 29 September 2024
Lewat karya-karyanya, Mukti Mukti merekam permasalahan yang dihidupi masyarakat. Termasuk sengketa tanah dan perjuangan kaum petani.
Eigendom Verponding Adalah Bukti Pajak Zaman Kolonial Belanda, Tidak Bisa Menjadi Dasar Gugatan Kepemilikan Tanah Dago Elos
Penulis Awla Rajul24 September 2024
Eigendom verponding yang menjadi dasar Muller bersaudara untuk mengklaim tanah Dago Elos belum pernah dikonversi sesuai ketentuan Undang-Undang Pokok Agraria.
Ciguriang, Kampung Dobi dalam Ingatan #2: Kampung Kota Beralaskan Tanah
Penulis Ernawatie Sutarna24 September 2024
Ciguriang ada di antara Jalan Haji Mohamad Mesri dan Haji Mohamad Iskat, tepat di belakang GOR Pajajaran bekas permakaman Belanda.
Sidang Tanah Dago Elos, Akta Kelahiran Muller Bersaudara Diduga Palsu
Penulis Awla Rajul20 September 2024
Akta kelahiran Muller bersaudara dibubuhi tanda tangan identik Kepala Disdukcapil Kabupaten Bandung. Tanda tangan ini dibantah oleh mantan Kepala Disdukcapil.
Warga Dago Elos Menagih Keseriusan AHY Gebuk Mafia Tanah
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah20 September 2024
Warga Dago Elos menyambut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Unpad dengan demonstrasi.
Jo Budi Hartanto Mangkir di Persidangan Sengketa Tanah Dago Elos
Penulis Awla Rajul12 September 2024
Jo Budi Hartanto merupakan bos PT. Dago Inti Graha. Dia bersama keluarga Muller menggugat warga Dago Elos secara perdata.
Sidang Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos, Nama Muller Tidak Tercatat di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah9 September 2024
Asal-usul nama Muller penting bagi pengadilan. Apakah kedua terdakwa benar-benar memiliki bukti menyandang nama Muller? Nama ini mereka pakai untuk menggugat.
Sidang Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos, Saksi-saksi Membeberkan KTP dan Akta Kelahiran Duo Muller
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah5 September 2024
KTP dan akta kelahiran Heri Hermawan dan Dodi Rustandi, terdakwa perkara pemalsuan dokumen tanah Dago Elos, tidak mencantumkan nama Muller.
Sidang Perkara Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos Membeberkan Asal-usul Penambahan Nama Muller oleh Terdakwa
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah3 September 2024
Tahun 1988 terdakwa Heri Herawan dan Dodi Rustandi tidak menyandang nama Muller di belakang nama mereka, sesuai keterangan Disdukcapil Kabupaten Bandung dan KUA.
Masyarakat di Kaki Gunung dan Kawasan Hutan Menanti Pemenuhan Hak Atas Tanah
Penulis Yopi Muharam2 September 2024
Warga yang tinggal di kawasan hutan secara turun-temurun butuh payung hukum. Menurut warga, hewan saja dilindungi masa manusia tidak.
Takzim untuk Para Pembela Tanah Leluhur Dago Elos
Penulis Reyner Thaddeus Purwanto. 28 Agustus 2024
Perjuangan warga Dago Elos untuk mempertahankan tanah leluhur mesti melewati sidang demi sidang di pengadilan. Tanah orang tua milik anak-anak Dago Elos.
Sidang Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos, Warga Membuktikan Memiliki Sertifikat Hak Milik
Penulis Awla Rajul28 Agustus 2024
Sertifikat Hak Milik (SHM) warga Dago Elos dikeluarkan Badan Pertanahan Negara. Menjadi bukti sah kepemilikan tanah Dago Elos yang digugat keluarga Muller.
Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Mengkhawatirkan telah Terjadi Pengkhianatan terhadap Konstitusi di Tanah Air
Penulis Nabila Eva Hilfani 23 Agustus 2024
Komunitas pelajar dan mahasiswa di Jepang, Australia, dan Belanda kecewa dengan keputusan DPR dan pemerintah yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi.
Hakim Menolak Keberatan Terdakwa Muller, Perkara Sidang Pemalsuan Dokumen Tanah Dago Elos Dilanjutkan
Penulis Muhammad Akmal Firmansyah20 Agustus 2024
Warga Dago Elos menyiapkan saksi-saksi yang menguatkan bahwa keluarga Muller bersalah dalam perkara penipuan dokumen tanah.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Seabad PLTA Bengkok Menerangi Tanah Priangan
Fotografer Prima Mulia22 Februari 2025
PLTA Bengkok beroperasi sejak 1923. Sudah seabad. Bisa bertahan beberapa abad lagi dibandingkan teknologi pembangkit listrik batu bara yang tidak ramah lingkungan.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Wangi Tanah Terbakar
Fotografer Prima Mulia16 November 2024
Ribuan genting yang digunakan dalam gelaran Rampak Genting 2024 di Jatiwangi, Majalengka ini akan disumbangkan untuk pembangunan salah satu pesantren.
Musik Tanah The Talawengkar
Fotografer Prima Mulia24 Agustus 2024
The Talawengkar lahir dari keresahan yang menimpa ruang-ruang hidup di Jatiwangi yang berubah karena pembangunan gencar industri modern.
Musik Tanah The Talawengkar
Fotografer Prima Mulia24 Agustus 2024
The Talawengkar lahir dari keresahan yang menimpa ruang-ruang hidup di Jatiwangi yang berubah karena pembangunan gencar industri modern.
Musik Tanah The Talawengkar
Fotografer Prima Mulia24 Agustus 2024
The Talawengkar lahir dari keresahan yang menimpa ruang-ruang hidup di Jatiwangi yang berubah karena pembangunan gencar industri modern.
Musik Tanah The Talawengkar
Fotografer Prima Mulia24 Agustus 2024
The Talawengkar lahir dari keresahan yang menimpa ruang-ruang hidup di Jatiwangi yang berubah karena pembangunan gencar industri modern.
Musik Tanah The Talawengkar
Fotografer Prima Mulia24 Agustus 2024
The Talawengkar lahir dari keresahan yang menimpa ruang-ruang hidup di Jatiwangi yang berubah karena pembangunan gencar industri modern.
Musik Tanah The Talawengkar
Fotografer Prima Mulia24 Agustus 2024
The Talawengkar lahir dari keresahan yang menimpa ruang-ruang hidup di Jatiwangi yang berubah karena pembangunan gencar industri modern.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Jangan Mengusik Tanah Kami!
Fotografer Prima Mulia27 April 2024
Lahan milik Yayasan Pendidikan Keluarga Al Musyawarah (YPKM) Baru Adjak menjadi incaran kerakusan bisnis pariwisata di Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.
Ketika Tanah Cigombong Bergerak dan Terbelah
Fotografer Prima Mulia8 Maret 2024
Warga di Kampung Cigombong, Kabupaten Bandung Barat mengungsi karena tanah mereka bergerak dan amblas 1-2 meter. Anak-anak sekolah pindah ke sekolah tetangga.